BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah adalah bahan buangan sebagai akibat aktifitas manusia dan binatang,yang merupakan bahan yang sudah tidak digunakan lagi,sehingga dibuang sebagai barang yang tidak berguna.
Pada awal kehidupan manusia,sampah belum menjadi suatu masalah,tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dengan ruang untuk hidup tetap,maka makin hari menjadi masalah yang cukup besar,hal ini jelas bila kita melihat modernisasi kehidupan dan perkembangan teknologi yang mengakibatkan perkembangan aktifitas manusia,sehubungan dengan kegiatan manusia maka permasalahan sampah akan berkaitan baik dari segi ekonomi,sosial,dan budaya.
Kesehatan sesorang maupun masyarakat merupakan masalah yang banyak ditemukan, sampah sendiri bila diamankan tidak akan menjadi potensi yang dapat mempengaruhi lingkungan.
Secara umum pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan dapat mengakibatkan :
- Tempat berkembangnya dan sarang dari pada serangga dan tikus
- Dapat menjadi sumber pengotoran tanah,sumber-sumber air permukaan tanah/air dalam tanah ataupun udara
- Dapat menjadi sumber dan tempat hidup dari kuman-kuman yang membahayakan kesehatan
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana sistem pengelolaan sampah yang baik di suatu pemukiman penduduk atau kawasan masyarakat.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
v Untuk mengetahui dan mengoptimalkan pengelolaan sampah secara umum disuatu pemukiman penduduk atau kawasan masyarakat.
1.3.2 Tujuan Khusus
v Untuk mengetahui pengertian pengelolaan sampah
v Untuk mengetahui sumber-sumber dan karakteristik sampah
v Untuk mengetahui unsur-unsur dan sistem pengelolaan sampah
v Untuk mengetahui manfaat pengelolaan sampah
v Untuk mengetahui pengaruh sampah terhadap kesehatan
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
· Sebagai panduan bagi mahasiswa untuk melakukan praktek selanjutnya
· Dapat mengenal secara dekat dan nyata dengan kondisi di suatu lingkungan kerja
· Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam praktek pada kondisi kerja sebenarnya
1.4.2 Bagi Masyarakat
· Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik
· Institusi atau masyarakat dapt memanfaatkan tenaga mahasiswa dalam tugas pemantauan sanitasi lingkungan terutama tentang pengelolaan sampah yang baik.
1.4.3 Bagi Jurusan Kesehatan Lingkungan
· Sebagai Sarana pemantapan ilmu bagi mahasiswa
· Sebagai referensi atau pedoman bagi Jurusan Kesehatan Lingkungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dapat didefinisikan sebagai suatu pengetahuan tentang pengendalian bagaimana sampah dihasilkan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan sampah dengan menggunakan suatu cara yang sesuai denagn prinpsip-prinsip kesehatan masyarakat, ekonomi,tekhnik pelestarian lingkungan,keindahan dan dengan mengindahkan tanggung jawab dan sikap masyarakat.
2.2 Sumber Sampah
Sumber dari sampah pada umumnya berhubungan erat dengan penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan,Sumber smpah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori sebagai berikut :
- Pemukiman penduduk
Pada tempat pemukiman biasanya sampah yang dihasilkan oleh suatu keluarga tunggal atau beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama.Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan,bahan-bahan sisa sari penolahan makanan atau sampah basah (garbage),sampah kering (rubbish),abu dan sampah-sampah khusus.
- Tempat-tempat umum dan perdagangan
Tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan,termasuk tempat-tempat perdagangan,tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam menghasilkan sampah.Jenis sampah yang dihasilkan dapat berupa sisa makanan (sampah basah),sampah kering,abu,sisa bahan bangunan,sampah khusus,dan kadang juga terdapat sampah bahaya.
Contoh tempat tersebut adalah : toko,rumah makan/warung,tempat-tempat penginapan dan sebagainya.
- Sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah
Yang dimaksud dengan sarana pelayanan masyarkat di sini misalnya :
- Tempat-tempat hiburan umum (taman)
- Jalan umum
- Tempat-tempat parkir
- Tempat-tempat pelayanan kesehatan
- Komplek militer
- Gedung-gedung pertemuan
- Pantai tempat berlibur
- Sarana pemerintah yang lain
Tempat tersebut di atas biasanya menghasilkan sampah khusus dan sampah kering.
- Industri (berat-ringan)
Dalam pengertian ini termasuk :
- Pabrik-pabrik produksi bahan-bahan
- Sumber-sumber alam misalnya sumber energi
- Perusahaan kimia
- Perusahaan kayu
- Perusahaan logam
- Tempat pengolahan air minum/air kotor
- Kegiatan industri yang bersifat distribusi ataupun memproses suatu bahan mentah
Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah,sampah kering,abu,sisa-sisa bahan bangunan,sampah khusus dan sampah berbahaya.
- Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang,dari daerah pertanian ini,misalnya dari kebun,kandang,ladang/sawah.Sampah yang dihasilkan dapat berupa bahan-bahan makanan yang membusuk,sampah pertanian,pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.
2.3 Jenis dan Karakteristik Sampah
sampah-sampah yang dibuang oleh si penghasil sampah dapat di klasifikasikan dalam beberapa jenis :
- Sisa makanan atau sampah basah (garbage)
Sampah yang termasuk jenis ini adalh sampah basah yang dihasilkan dalam proses pengolahan makanan.
Karakteristik dari sampah jenis ini ialah dapat membusuk dan dapat terurai dengan cepat khususnya bila cuaca panas.Proses pembusukan sering kali menimbulkan bau busuk.Bahan-bahan yang dapat membusuk ini sangat penting diketahui dalam usaha pengumpulan dan pengelolaan sampah secara berdaya guna dan berhasil guna,sampah jenis ini bisa dihasilkan pada tempat pemukiman,rumah makan/warung,rumah sakit,pasar dan sebagainya.
- Sampah Kering (Rubbish)
Sampah kering terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau pun yang tidak dapat terbakar,yang dihasilkan oleh rumah tangga, kantor-kantor, perdagangan dan sebagainya, tidak termasuk sisa makanan dan benda-benda yang sangat mudah membusuk.Jenis dari sampah kering yang dapat terbakar misalnya: kertas,plastik,tekstil,karet,kulit kayu,daun-daun kering.Jenis sampah kering yang tidak dapat terbakar misalnya kaca,kaleng,logam dan lain-lain.
- Abu dan Residu
Benda yang tertinggal dari pembakaran kayu,arang,dan benda yang lain yang dapat terbakar
- Sampah dari bangunan
Sampah yang terjadi karena penghancuran atau pembangunan suatu gedung,sering kali diklasifikasikan dalam sampah kering,misalnya batu,beton,batu bata,papan,sisa pipa dan sebaginya
- Sampah Khusus
Sampah yang sulit untuk diklasifikasikan,misalnya sampah jalanan,sekam,binatang mati dan juga bekas kendaraan.
- Sampah pertanian
Sampah dari tumbuhan tanaman atau sampah dari binatang di daerah pertanian.
- Sampah berbahaya
Bahan kimia,biologi,bahan yang dapat terbakar,dapat meletus atau mengandung radioaktif.Sampah tersebut dapat menimbulkan bahaya baik dalam waktu singkat maupun dalam jangka panjang terhadap manusia,tumbuhan,atau binatang hidup.Sering dijumpai dalam bentuk cair,tetapi juga dalam bentuk gas atau padat,sampah berbahaya harus mendapat perhatian khusus.
- Sampah pengolahan air minum/air kotor
Sampah yang berupa Lumpur dari perusahaan air minum atau pengolahan air kotor,dapat diklasifikasikan dalam jenis tersendiri
2.4 Unsur-unsur dan sistem pengelolaan sampah
Unsur-unsur dalam pengelolaan sampah sebagai berikut :
1) Proses menghasilkan sampah
Pengawasan dalam tahap ini sulit dilaksanakan, karena dipengaruhi oleh individu ataupun lokasi dimana suatu proses tersebut sewaktu menghsilkan sampah.Dari pandangan ekonomi saat proses sampah dihasilkan adalah saat yang sangat tepat untuk memisahkan antara berbagai jenis sampah denagn maksud agar sampah yang masih dapat dimanfaatkan kembali dapat dipisahkan dari sampah yang harus dibuang.
2) Waktu penyimpanan (sampah sementara)
Dalam pengelolaan sampah,maka sampah ditampung sementara (biasanya pada rumah tangga) merupakan unsur yang penting hubungannya dengan masyakat sekitar,sebab penampungan sampah yang tidak baik pada setiap rumah akan menarik serangga,tikus dan juga dapat menimbulkan gangguan bau dan pandangan yang kurang sedap.
Tempat penampungan/bak sampah harus memenuhi syarat antara lain :
· Tidak berkarat
· Kedap air
· Tertutup
· Mudah dibersihkan
· Tidak mudah rusak
· Berkualitas tinggi
· Alasnya harus dijaga supaya tidak mudah berlubang
3) Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah yang dimaksud bukan sekedar mengumpulkan sampah saja,tetapi juga mengangkut sampah dari rumah-rumah ketempat pengumpulan,tempat pengolahan,atau tempat pemanfaatan kembali.dalam pengelolaan sampah,pengumpulan paling banyak memakan biaya,kurang dari 80% dari semua dana pengelolaan.Dalam hal ini dianjurkan agar pengumpulan sampah dapat dilakukan satu minggu dua kali,hal ini penting untuk menghindari perkembangan lalat dan tikus.
4) Pengangkutan sampah
Pengangkutan sampah dalam pengertian ini adalh pemindahan sampah (dari tempat sampah sementara/pengumpulan) ketempat pembuangan (biasanya pembuangan akhir) dengan kendaraan yang relative lebih besar.Unsur pengangkutan ini penting sekali,khusus di daerah perkotaan.
5) Pengolahan dan pemanfaatan kembali
dalam pengertian ini termasuk semua tekhnik,perlengkapan dan prasarana untuk meningkatkan efisiensi dari semua unsure yang lain dan untuk memanfaatkan kembali semua barang-barang yang masih dapat dimanfaatkan,serta usaha untuk memperoleh manfaat dari sampah misalnya mendapatkan energi dari sampah.
6) Pembuangan (akhir)
Unsur terakhir dalam prengelolaan sampah adalah pembuangan.Dalam tahap ini semua sampah dari rumah tangga atau residu dari incinerator dibuang ketempat pembuangan yang dapat berupa sanitary land fill atau open dumping.
Selain unsur dalam pengelolaan sampah yang perlu diperhatikan adalah system pengelolaannya sebagai berikut:
· Organisasi
· Keuangan
· Penyusunan kegiatan operasional
· Perlengkapan pengelolaan
· Personalia
· Pencatatan dan pelaporan
· Beberapa peraturan perundangan
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya sampah
· Lokasi geografi
· Musim
· Frekuensi pengumpulan
· Penggunaan mesin penghancur sampah
· Sifat penduduk
· Upaya pemakaian dan pemanfaatan kembali
· Peraturan pemerintah setempat
· Sikap masyarakat
2.6 Manfaat
1. Untuk menjadikan sampah sebagai barang yang bernilai guna dan berdaya guna
2. Agar tidak merusak atau mengganggu nilai-nilai estetika,karena timbunan sampah dimana-mana
3. dapat mengurangi berkembangnya penyakit yang diakibatkan sampah
4. Dapat mengurangi permasalahan sampah yang telah melimpah ruah dimuka bumi ini
5. Dapat meningkatkan pengetahuan masyarkat bahwa pentingnya peran serta masyarkat dalam pengelolaan sampah secra terpadu.
2.7 Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan
Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek yang langsung dan tidak langsung. Yang dimaksud dengan efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut. Misalnya: sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, yang karsinogenik, teratogenik, dan lain-lainnya. Selain itu ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit.
Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukkan, pembakaran dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif dan secara anaerobik apabila oxygen telah habis, dekomposisi anaerobik akan menghasilkan cairan yang disebut leachate beserta gas. Efek tidak langsungnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembangbiak didalam sampah.
Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukkan, pembakaran dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif dan secara anaerobik apabila oxygen telah habis, dekomposisi anaerobik akan menghasilkan cairan yang disebut leachate beserta gas. Efek tidak langsungnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembangbiak didalam sampah.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran permasalahan sampah di daerah pemukiman
Jumlah penduduk merupakan sebagai salah satu parameter untuk menentukan jenis pengelolaan sampah di suatu pemukiman penduduk,berdasarkan kepadatan suatu daerah dibagi menjadi tiga yaitu :
· Kepadatan 0-150 jiwa/ha merupakan daerah dengan kepadatan penduduk rendah
· Kepadatan 150-200 jiwa/ha merupakan daerah dengan kepadatan penduduk sedang
· Kepadatan > 200 jiwa/ha merupakan daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Kebanyakan masalah yang ditemui di suatu pemukiman adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembuangan sampah,banyak masyarakat yang membuang sampah di daerah bantaran sungai dan ada juga sampah tersebut yang dibuang ke TPS yang ada secara sendiri-sendiri,kemudian dari TPS,sampah tersebut diangkut ke TPA seminggu sekali dengan menggunakan kendaraan PEMDA.
Bagan pembuangan sampah di daerah pemukiman :
Berdasarkan jenis sampah yang banyak ditemui di daerah pemukiman adalah :
· 40% sampah organik (sayuran,buah-buahan,sampah dapur dan lain-lain)
· 30% sampah plastik (bungkus munuman,makanan,dan minuman botol)
· 20% sampah kertas
· 10% sampah lainnya (logam kaca,dan sampah bangunan)
3.2 Perencanaan pengelolaan sampah
Sebelum di lakukan pengelolaan sampah yang baik kita harus melakukan semua persiapan,dimana semua persiapan tersebut harus diikuti dengan system komunikasi yang baik dengan unsur-unsur yang ada di masyarakat.
Ada 4 siklus pemecahan masalah dalam masyarakat yaitu :
· Kebutuhan masyarakat :
Kebutuhan masyarakat ditentukan oleh masyarakat sendiri,biasanyan berkaitan dengan biaya,pelayanan tersedia,dan sumber daya lingkungan
· Pengenalan dan pembatasan masalah :
Penguasa yang bertanggung jawab menerima dan menafsirkan kebutuhan masyarkat.Penguasa bertanggung jawab untuk mengadakan pembatasan dan spesifikasi
- Aktifitas Perencanaan :
Aktifitas perencanaan dilakukan oleh staf atau penasehat ahli atas pimpinan penguasa.Program alternatif dikembangkan untuk memecahkan masalah yang khusus
· Aktifitas membuat keputusan :
Ini adalah langkah kegiatan dalam siklus pemecahan masalah.penguasa mempertimbangkan berbagai alternatif,memilih perlengkapan,menentukan biaya,dan cara-cara pelaksanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar