BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Misi dan strategi Indonesia sehat 2010 meliputi pembangunan nasional berwawasan kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan paradigma sehat, profesionafisme, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat ( JPKM ) dan desentralisasi.
Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai dengan pendidikannya dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi - tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia yang merupakan visi pembangunan kesehatan Indonesia yang dirumuskan dalam Indonesia Sehat 2010.
Dengan adanya visi tersebut maka lingkungan yang diharapkan pada masa mendatang adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, lingkungan yang bebas polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan permukiman yang sehat
Derajat kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara empat faktor yaitu, faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor lingkungan.
Peningkatan kesehatan lingkungan salah satunya dilingkungan permukiman. Permukiman adalah bagian luar dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, dapat berupa kawasan perkotaan dan pedesaan, berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Dengan semakin berkembangnya perkotaan atau pedesaan tersebut, maka hal ini dapat mempengaruhi permukiman masyarakat sekitarnya. Baik dalam hal positif maupun negatif. Seperti pada kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, dan apabila lingkungan permukiman tidak memenuhi standar lingkungan yang sehat maka akan dapat menjadi sumber timbulnya penyakit berbasis lingkungan seperti DBD, Malaria, Diare dan lain – lain
Untuk itu perlu adanya penataan permukiman yang memenuhi syarat kesehatan dan terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam lingkungan yang sehat, sehingga mampu mengurangi resiko kecelakaan, kebakaran, dan terutama sekali penularan penyakit dan gangguan kesehatan Iainnya. Upaya ini dapat dilaksanakan melalui pembinaan pembangunan dan pemugaran rumah melalui penyuluhan, melakukan pengendalian vektor didaerah rawan demam berdarah dan malaria dengan peran aktif di masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu, penyehatan pembuangan kotoran dan limbah rumah tangga, penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pencahayaan dan penghawaan yang memenuhi standar kesehatan.
Penyakit berbasis lingkungan sangat rentan pada anak-anak terutama Balita. Dari wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam terlihat bahwa pada Kelurahan Tanah Garam paling banyak terdapat jumlah Balita yaitu 1.057 KK yang mempunyai Balita. Oleh karena itu maka di ambil wilayah kerja Tanah Garam sebagai tempat praktek pemukiman jurusan kesehatan lingkungan oleh kelompok I.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Praktek kawasan lingkungan pemukiman bertujuan untuk memberikan pengalaman dan keterampilan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan serta menyesun perencanaan dan intervensi pada pemukuman masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kondisi lingkungan pemukiman Kelurahan Tanah Garam Kota Solok
2. Mengidentifikasi penyakit berbasis lingkungan pemukiman kelurahan Tanah Garam Kota Solok
3. Menganalisis Penyebab masalah lingkungan pemukiman Kelurahan Tanah Garam Kota Solok
4. Mencari alternatif pemecahan masalah
5. Menyusun perencananaan kegiatan lingkungan pemukiman Kelurahan Tanah Garam
6. Melakukan kegiatan intervensi baik secara fisik maupun non fisik Kelurahan Tanah Garam
7. Mengevaluasi program lingkungan pemukiman Kelurahan Tanah Garam
1.3 Manfaat Praktek
· Sebagai bahan informasi dan masukan bagi masyarakat di Kelurahan Tanah Garam
· Sebagai penerapan dan pengembangan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan dan untuk menambah pengalaman kerja
· Sebagai bahan masukan bagi instansi yang terkait dalam rangka pelaksanaan pengawasan kesehatan lingkungan permukiman
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Gambaran umum lokasi survei
Kelurahan Tanah Garam merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Lubuk Sikarah yang luas wilayahnya Km2 dengan batas wilayah :
· Sebelah utara dengan Tanjung Bingkung
· Sebelah selatan dengan Dusun Batu Palano
· Sebelah barat dengan Kota Padang
· Sebelah timur dengan Kelurahan VI Suku
Wilayah Kelurahan Tanah Garam merupakan salah satu wilayah pertanian, perkebunan, dan peternakan di kota solok yang berada pada ketinggian 9,30 m diatas permukaan laut. Sebagian jalan menuju kelurahan Tanah Garam sudah beraspal sepanjang 13 Km, 1 Km rusak , berkerikil sepanjang 6 Km, dan jalan tanah yang bisa dilalui roda empat sepanjang 3 Km, 1 Km juga mengalami kerusakan akan tetapi sudah memiliki penerangan seluruhnya.
Data pada tahun 2009 Kelurahan Tanah Garam terdiri dari 6 RW, 17 RT, 2.685 KK dan 12.806 jiwa. Jenis rumah yang ada di Kelurahan Tanah Garam yaitu Permanent 1.588 unit, Semi Permanent 670 unit dan darurat 139 unit yang setiap tahun akan bertambah sesuai dengan perkembangan pembangunan di Kelurahan Tanah Garam. Sudah memiliki 6 buah Taman Kanak – Kanak, 6 buah SD , 3 buah SLTP/ MTSN, 2 buah SMA/ SMK, 5 buah Puskesmas Pembantu dan 14 Posyandu, dan 1 buah tempat praktek dokter. Jumlah RT yang ada siskamling 8 buah, 62 hansip, dan 8 buah pos siskamling. Lembaga – lembaga yang ada di Kelurahan terdiri dari organisasi perempuan, PKK, organisasi pemuda, karang taruna, organisasi profesi, majelis taklim, LKMD, kelompok gotong royong, dasawisma, dan P3A.
Survei lingkungan pemukiman dilaksanakan di RW I memiliki 288 KK, pada RW II memilik 252 KK , RW III memilki 68 KK, RTW I V memiliki 65 KK, RW V memiliki 272 KK, dan RW VI 111 KK.
2.2 Fasilitas sarana dan prasarana lingkungan pemukiman
· Prasarana Jalan
Jalan kampung dan gang sudah di aspal tapi ada sebagian jalan yang masih jalan tanah. Jalan gang yang sudah di aspal ada yang rusak begitu juga dengan jalan tanahnya.
· Jaringan Listrik
Di seluruh RW Kelurahan Tanah Garam sudah memiliki penerangan yang cukup dan juga sudah memiliki lampu jalan tapi ada beberapa lampu jalan yang rusak/ putus.
· Jaringan Komunikasi
Sudah tersedia dilingkungan permukiman.
· Fasilitas Umum
Lingkungan pemukiman tanah garam sudah memiliki pos siskamling disetiap RW, lapangan terbuka untuk bermain, lapangan bulu tangkis, lapangan voli, lapangan basket, tetapi pada RW VI masih banyaknya warga yang BAB ke sungai atau bandar belum punya MCK sendiri.
· Fasilitas Perbelanjaan
Terdapat mini market, grosir dan warung.
· Fasilitas Peribadatan
Tersedia 9 masjid, 23 mushalla, dan TPA/TPSA
· Fasilitas Pendiddikan
Terdapat 6 Taman Kanak – kanak, 8 Sekolah Dasar, 3 SLTP, dan 2 SLTA.
· Fasilitas Kesehatan
Tersedia 1 puskesmas, 5 Puskesmas Pembantu, 1 poliklinik/ balai pengobatan, 1 tempat praktek dokter, dan 14 posyandu.
· SPAL/Riol Kota Praja
Tidak lancar/ mampet.
· TPS
Tersedia TPS dan TPA umun.
· Fasilitas Air Minum/Air Bersih
Sumur gali 335 unit, hidran umum 6 unit, MCK 1 unit, dan PDAM. Sumber air kurang memenuhi syarat, namun tersedia sepanjang waktu, dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
BAB III
HASIL SURVEI
3.1 Jenis Survei
Survei ini bersifat deskriptif yaitu melihat gambaran sanitasi lingkungan pemukiman di Kelurahan Tanah Garam
3.2 Lokasi dan Waktu Survei
Survei lingkungan pemukiman dilaksanakan di RW I, II, III, IV, V dan VI Kelurahan Tanah Garam wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam, kota Solok yang dilaksanakan pada tanggal 6 November - 4 Desember 2010.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh KK (Kepala Keluarga) yang memiliki balita , di RW I, II, III, IV, V dan VI Kelurahan Tanah Garam yang berjumlah 1.057 KK.
Sedangkan sampel adalah KK yang terpilih berdasarkan pengambilan sampel secara Random Sampling yang menempati RW I, II, III, IV, V dan VI Kelurahan Tanah Garam yaitu sebanyak 63 KK.
Rumus :
ni = Ni x n Ket :
N Ni = Populasi (KK) masing-masing RW
n = jumlah sampel
N = populasi seluruh RW
Ni = jumlah sampel masing-masing RW
Penghitungan Besar Populasi
· Jumlah KK balita RW 1 = 288
· Jumlah KK balita RW 2 = 252
· Jumlah KK balita RW 3 = 68
· Jumlah KK balita RW 4 = 65
· Jumlah KK balita RW 5 = 272
· Jumlah KK balita RW 6 = 111
· Jumlah KK yang memiliki balita = 1057 (Besar Populasi)
PENGHITUNGAN BESAR SAMPEL
D | 0.1 | d2 | 0.01 | zc=0,05 | 1.96 | ||
Zc | 1.64 | zc2 | 2.6896 | zc=0,01 | 2.58 | ||
P | 0.5 | Pxq | 0.25 | zc=0,1 | 1.64 | 0.05 | |
G | 0.5 | pxqxN-n | 264.25 | ||||
N | 1057 | d2/zc2 | 0.003718 | ||||
N-1 | 1056 | d2/zc2*n(N-1) | 3.926234 | ||||
pq(N) | 264.25 | d2/zc2+pq-n | 4.176234 | ||||
pq*-n | 0.25 | pxqxN-n/d2/zc2+pq-n | 63.27 | besar sampel |
PENGHITUNGAN BESAR SAMPEL/RW
· RW 1 = (range = 18/ rumah)
· RW 2 = (range = 17/ rumah)
· RW 3 = (range = 17/ rumah)
· RW 4 = (range = 16/ rumah)
· RW 5 = (range = 17/ rumah)
· RW 6 = (range = 18/ rumah)
3.4 Cara Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi terhadap masyarakat Sungai Sapih.
3.4.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari kantor kelurahan Tanah Garam dan puskesmas Tanah Garam.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1 Pengolahan Data
Proses pengolahan data terdiri atas 3 tahap:
· Editing, dilakukan setelah wawancara dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isian kuesioner
· Koding, yaitu pembuatan kode pada masing-masing variabel yang diamati
· Entry data dilakukan secara manual dengan menggunakan master tabel yang dibuat blok berupa lajur/ baris dan kolom
3.5.2 Analisis data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan master tabel.
3.6 Hasil Pengumpulan Data
3.6.1 Kondisi Umum Responden
TABEL 1.1
DISTRIBUSI FREKUENSI TINGKAT PENDIDIKAN
KELURAHAN TANAH GARAM
TAHUN 2009
Variabel | Frekuensi | % |
Tidak sekolah | 6.755 | 61,18 |
Tidak tamat SD | 439 | 3,98 |
Tamat SD | 449 | 4,07 |
Tidak tamat SLTP | - | - |
Tamat SLTP | 450 | 4,08 |
Tidak tamat SLTA | - | - |
Tamat SLTA | 2.050 | 18,57 |
Tidak tamat AK/PT | - | - |
Tamat D-1 | 290 | 2,63 |
Tamat D-2 | 215 | 1,90 |
Tamat D-3 | 227 | 2,06 |
Tamat S-1 | 97 | 0,88 |
Tamat S-2 | 70 | 0,63 |
Tamat S-3 | - | - |
Total | 11.042 | 100 |
Sumber: Data Profil Kelurahan Tanah Garam Tahun 2009
Dari tabel 1.1 diperoleh tingkat pendidikan responden paling banyak adalah tidak sekolah (61,18 %), dan yang paling sedikit adalah tamat S-3 (0,63%)
TABEL 1.2
DISTRIBUSI FREKUENSI PEKERJAAN
KELURAHAN TANAH GARAM
TAHUN 2009
Variabel | Frekuensi | % |
Buruh/ Swasta | 995 | 9,90 |
PNS | 643 | 6,40 |
Pengrajin | 30 | 0,30 |
Pedagang | 1.175 | 11,69 |
Penjahit | 147 | 1,46 |
Tukang batu | 2.100 | 20,89 |
Tukang kayu | 3.025 | 30,08 |
Peternak | 57 | 0,57 |
Montir | 207 | 2,06 |
Dokter | 2 | 0,02 |
Sopir | 292 | 2,90 |
Pengemudi bajaj | 222 | 2,21 |
TNI/ polri | 225 | 2,24 |
Pengusaha | 35 | 0,35 |
Petani | 900 | 8,95 |
Total | 10.055 | 100 |
Sumber: Data Profil Kelurahan Tanah Garam Tahun 2009
Dari tabel 1.2 diperoleh pekerjaan responden paling banyak adalah Tukang kayu (30,08%), dan yang paling sedikit adalah dokter (0,02%).
TABEL 1.3
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KEJADIAN SAKIT DIARE
DI KELURAHAN TANAH GARAM
TAHUN 2010
NO | KEJADIAN SAKIT DIARE | RW % | Jumlah % | |||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |||
1 | Sakit diare 1 bulan terakhir | 11.1 | 0 | 0 | 0 | 37.5 | 66.7 | 19,0 |
2 | Sakit diare 3 bulan terakhir | 0 | 40.0 | 0 | 0 | 6.3 | 33.3 | 14,3 |
3 | Sakit diare 1 tahun terakhir | 0 | 20.0 | 75.0 | 0 | 6.3 | 0 | 11.1 |
Jumlah merupakan rata-rata dari responden yang menjawab “ya”.
Dari tabel 1.3 diperoleh responden yang paling banyak menderita sakit DIARE adalah satu bulan terakhir yaitu 19,0%.
TABEL 1.4
DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KEJADIAN SAKIT DBD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar