Search

FREEBITCOIN
VSI Network Indonesia pasang iklan anda disini pasang iklan anda disini

Rabu, 21 November 2012

Making Pregnancy Safer (MPS)



Making Pregnancy Safer (MPS)

Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, pemerintah melalui Departemen Kesehatan dewasa ini menerapkan Strategi Making Pregnancy Safer (MPS), atau ‘Membuat Kehamilan Lebih Aman’, yang merupakan penajaman dari kebijakan sebelumnya tentang ‘Penyelamatan Ibu Hamil’. Strategi MPS yang memberi penekanan kepada aspek medis, walaupun tidak mengabaikan aspek non-medis.

Indonesia telah mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia Sehat 2010 pada 12 Oktober 2000 sebagai bagian dari program Safe Motherhood. Dalam arti kata luas tujuan Safe Motherhood dan Making Pregnancy Safer sama, yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. MPS merupakan strategi sektor kesehatan yang fokus pada pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi klinis dan pelayanan kesehatan. MPS dilaksanakan berdasarkan upaya-upaya yang telah ada dengan penekanan pada pentingnya kemitraan antara sektor pemerintah, lembaga pembangunan, sektor swasta, keluarga dan anggota masyarakat.
Melalui MPS diharapkan seluruh pejabat yang berwenang, mitra pembangunan dan pihak-pihak lain yang terlibat lainnya untuk melaksanakan upaya bersama dalam meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan guna menjamin pelaksanaan dan pemanfaatan intervensi yang efektif berdasarkan bukti ilmiah (evidence based). Perhatian difokuskan pada kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat yang menjamin agar ibu dan bayi baru lahir mempunyai akses terhadap pelayanan yang mereka butuhkan bilamana diperlukan, dengan penekanan khusus pada pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terampil pada saat melahirkan serta pelayanan yang tepat dan berkesinambungan.

Strategi MPS mendukung target internasional yang telah disepakati. Dengan demikian, tujuan global MPS adalah untuk menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir sebagai berikut:
a. Menurunkan angka kematian ibu sebesar 75% pada tahun 2015 dari AKI tahun 1990.
b. Menurunkan angka kematian bayi menjadi kurang dari 35/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

Berdasarkan lesson learned dari upaya Safe Motherhood, maka pesan-pesan kunci MPS adalah:
a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
b. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.
c. Setiap perempuan usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

Visi
Dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, visi MPS adalah:Semua perempuan di Indonesia dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan bayi dilahirkan hidup dan sehat.

Misi
Misi MPS adalah menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemantapan sistem kesehatan untuk menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan perempuan, keluarga dan masyarakat mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang lestari sebagai suatu prioritas dalam program pembangunan nasional.

Tujuan
Menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.

Target
Target yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut:
a. Target dampak kesehatana. Menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup
b. Menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/1.000 kelahiran hidup
c. Menurunkan anemia gizi besi pada ibu hamil menjadi 20%
d. Menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan dari 17,1% menjadi 11%.

Empat strategi utama tersebut adalah:
a. Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas yang cost-effective dan berdasarkan bukti.
b. Membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan mitra lainnya untuk melakukan advokasi guna memaksimalkan sumber daya yang tersedia serta meningkatkan koordinasi perencanaan dan kegiatan MPS.
c. Mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
d. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Bagan Safe Motherhood

Safe Motherhood
Hak Asasi Manusia
Pemberdayaan perempuan
Sektor kesehatan
Pendidikan

MPS
Pembangunan sosio-ekonomi

Fokus pada:
Akses terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan terampilAkses terhadap pelayanan rujukan, jika terjadi komplikasi
Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguranStrategi
Kualitas dan cakupan pelayananKemitraan lintas sektorPemberdayaan perempuan dan keluargaPemberdayaan masyarakat

Justifikasi strategi
Pengalaman dari seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa kematian ibu dapat diturunkan secara signifikan dengan investasi yang terbatas melalui program yang efektif, kebijakan dan upaya di bidang legislatif yang menunjang ataupun intervensi sosial masyarakat.Sebagai komponen penting dari Safe Motherhood nilai tambah Make Pregnancy Safer terfokus pada sektor kesehatan.

Meskipun tujuan Safe Motherhood dan MPS sama, MPS memiliki fokus yang lebih kuat dan dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap, untuk menjamin pelaksanaan intervensi yang cost-effective dan berdasarkan bukti.

Tujuannya adalah menanggulangi penyebab utama kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Perhatian difokuskan pada kegiatan yang berbasis masyarakat yang diperlukan untuk menjamin agar perempuan dan bayi baru lahir mempunyai akses terhadap pelayanan dan mau menggunakan jika dibutuhkan dengan penekanan khusus pada penolong persalinan yang terampil dan penyediaan pelayanan termasuk rujukannya.

Prinsip dasar pelaksanaan strategi
a.MPS dilaksanakan dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
b. MPS dilaksanakan dalam konteks pelayanan kesehatan primer melalui pemantapan sistem pelayanan dan rujukan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta perluasan pelayanan di berbagai tingkat.
c. MPS dilaksanakan dalam konteks desentralisasi yang menjamin integrasi yang mantap dalam perencanaan pembangunan kesehatan serta proses alokasi anggaran.
d. MPS difokuskan pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sesuai dengan standar, cost-effective dan berdasar bukti pada semua tingkat pelayanan dan rujukan kesehatan baik di sektor pemerintah maupun swasta.
e. MPS difokuskan pada peningkatan sistem pelayanan kesehatan untuk menjamin ketersediaan akses terhadap pelayanan kesehatan.
f. MPS difokuskan pada pendekatan yang berorientasi pada ibu sebagai sasaran pelayanan. Dengan demikian, perempuan akan lebih tanggap dan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan.
g. MPS bekerjasama dengan wakil masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya guna mengidentifikasi kegiatan di tingkat keluarga dan masyarakat yang mendukung kegiatan yang mempunyai dampak kesehatan.h. MPS bekerjasama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam masyarakat untuk mengidentifikasi isu-isu sosial, budaya dan ekonomi yang perlu diatasi.
i. MPS bekerja secara partisipatif, terkoordinasi dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam mengembangkan strategi daerah milik sendiri. Pendekatan ini dapat memaksimalkan kualitas, pemanfaatan dan kelestarian.
j. MPS memfasilitasi kegiatan-kegiatan lokal sambil meningkatkan kemampuan pihak-pihak yang terlibat dalam menentukan dan melaksanakan solusi mereka sendiri.
k. MPS berupaya untuk mempromosikan keadilan dalam alokasi sumber daya untuk menjamin agar pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat dijangkau oleh kaum miskin dan penduduk yang kurang mampu dimanapun mereka berada.
l. MPS diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dana dan sumber daya kabupaten/kota yang bersangkutan.
m. MPS didasarkan pada semua kegiatan yang telah ada dan bekerjasama dengan mitra untuk memaksimalkan sumber daya dan mengurangi tumpang tindih kegiatan.
n. MPS menjamin agar bidan di desa meningkatkan kerjasama dengan dukun bayi untuk memberi dukungan pada pelayanan ibu dan bayi baru lahir.
o. MPS melakukan pemantauan kemajuan kegiatan dan evaluasi program setelah 2 tahun pelaksanaan.
p. MPS akan menetapkan peningkatan kegiatan berdasarkan pengalaman/lessons learned.


Upaya penyelamatan ibu berhasil menurunkan angka kematian ibu dari sebelumnya 450, 370, dan 343, saat ini menjadi 307 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan ini belum memuaskan, karena angka kematian ibu kita masih tertinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kemajuan program kesehatan ibu dan anak di Indonesia dapat dilihat melalui indikator proses, yaitu adanya peningkatan angka kunjungan pertama (K1) dan keempat pelayanan antenatal (K4), dan peningkatan proporsi persalinan yang ditolong tenaga kesehatan.Faktor penyebab medis kematian ibu, seperti perdarahan, eklampsi, dan infeksi tidak sulit, tetapi yang menyangkut faktor penyebab non-medis, seperti faktor sosial budaya yang kurang mendukung, kemampuan sosial ekonomi yang terbatas, pendidikan yang rendah, status perempuan yang masih rendah, dan hambatan transportasi, tidak mudah diatasi.

Hal terakhir ini menjadi persoalan yang secara tidak langsung bermuara kepada dua hal penting:
a. Tiga terlambat,
danTiga terlambat mencakup: keluarga terlambat mengambil keputusan mencari pelayanan diantaranya disebabkan status perempuan yang rendah, terlambat tiba di rumah sakit karena masalah transportasi, dan terlambat dilakukan tindakan medis. Keterlambatan terakhir karena tidak memadainya fasilitas pelayanan yang tersedia.

b. Empat terlalu.
Sedangkan empat terlalu, yaitu terlalu muda hamil, terlalu tua hamil, terlalu banyak anak, dan terlalu pendek jarak kelahiran, lebih berkait dengan masalah sosial-budaya. Hambatan non-medis ini merupakan yang terberat. Teknologi kesehatan untuk mengatasi komplikasi kehamilan dan persalinan sebenarnya tidaklah sulit, tetapi yang sulit adalah membuat teknologi ini dekat kepada masyarakat, terutama masyarakat kita yang tinggal di desa-desa terpencil dengan sarana transportasi yang kurang.

Bagi Departemen Kesehatan, hambatan utama internal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal adalah biaya anggaran belanja kesehatan yang rendah, yaitu hanya 2,4% dari anggaran belanja pemerintah. Dari anggaran ini, prosentase anggaran untuk program kesehatan primer masih rendah, dan porsi lebih besar ditujukan untuk program-program medis, termasuk pembangunan rumah sakit dan pembelian peralatan rumah sakit. Hambatan internal yang lain adalah ketenagaan. Dokter dan bidan lebih banyak tinggal dan bekerja di kota-kota. Perlu insentif besar untuk membuat dokter dan bidan mau tinggal dan bekerja di desa, tetapi masalahnya tidak ada dana. Jika dihitung nilainya, dampak ekonomi dan sosial kematian ibu besar sekali: anak-anak tidak sekolah, keluarga berantakan, dengan akibat anak-anak sangat berperluang menjadi penganggur.

Kematian ibu tidak berdampak politik, dalam arti tidak menentukan keputusan politik, walaupun angka kematian ibu yang tinggi sebenarnya menunjukkan kinerja pemimpin yang kurang baik, yang mungkin akan berimplikasi politis terhadap tokoh-tokoh yang memimpin. Masalahnya, para pemimpin tidak melihat angka kematian ibu sebagai hal yang penting, karena angka kematian ibu tidak dipakai sebagai indikator keberhasilan pembangunan. Seandainya saja angka kematian ibu menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan, maka kematian ibu akan mempunyai dampak politis yang besar.

PENUTUP
Upaya menurunkan kematian ibu merupakan masalah kompleks yang melibatkan berbagai aspek dan disiplin ilmu termasuk faktor sosial ekonomi dan budaya masyarakat sebagai mata rantai yang berkaitan. Sehingga, selain komitmen politik pemerintah sebagai pengambil keputusan yang akan menentukan arah dan prioritas pelayanan kesehatan, juga diperlukan partisipasi masing-masing individu dalam upaya pencegahan.

Tidak ada intervensi tunggal yang mampu menyelesaikan masalah kematian ibu. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk mengatasi hal ini melalui Strategi Menyelamatkan Persalinan Sehat, meskipun dalam pelaksanaannya masih menemui beberapa kendala, perlu untuk didukung. Kesehatan ibu adalah hal yang vital bagi keberlangsungan hidup manusia dan hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memelihara dan meningkatkannya.
>> read more..

Teori Pengambilan Keputusan



    A.    PENDAHULUAN

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.

Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh,
        -          Ralp C. Davis.
        -           Mary Follet.
        -          James A.F. Stoner.

*Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.

*Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.

*Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

FUNGSI DAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
*Fungsi Pengambilan Keputusan individual atau kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.

*Tujuan Pengambilan Keputusan tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain) Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang hatus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.


UNSUR-UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
*Tujuan dan pengambilan keputusan
*Dentifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah
* Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui,
*Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil.

DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

George R. Terry menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku,

*Intuisi
                Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
                Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
*Pengalaman
Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
*Fakta
                Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
*Wewenang
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
*Rasional
                Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
a)      Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b)      Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c)       Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
d)      Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
e)      Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
f)       Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g)      Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h)      Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i)        Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

Keputusan Individual dan Kelompok
Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung bagaimana sifat dan corak permasalahannya. Keputusan individual dibuat oleh seorang pemimpin sendirian, sedangkan keputusan kelompok dibuat sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam :
a)      Sekelompok pimpinan
b)      Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.
c)       Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan kelompok

Proses Pengambilan Keputusan
  1. Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu organisasi.
  1. Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
  1. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.
  1. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
  1. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
  1. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.
     B.    Jenis - Jenis Keputusan

Terdapat beberapa jenis keputusan dalam proses pengambilan keputusan.Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:


1. Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuh perusahaan.

2.Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah

3. Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.


Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah:


Keputusan Terprogram. Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.


Keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram ini adalah keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.

Keputusan tidak terstruktur. disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.

BERBAGAI SUMBER:
>> read more..

Senin, 30 Juli 2012

Bahaya Cahaya Berlebih di Malam Hari

Penelitian mengungkapkan, paparan cahaya selama jam tidur dapat membuat suasana hati Anda menurun.

Penelitian terbaru mengatakan, mematikan TV atau komputer Anda sebelum tidur dapat mencegah Anda depresi.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan di Ohio State University Medical Centre menemukan bahwa paparan cahaya dari alat-alat elektronik dan sumber lainnya dapat mengakibatkan gangguan suasana hati.

Pada penelitian tersebut, hamster Siberia diberi paparan cahaya dengan kondisi cahaya dan intensitasnya yang berbeda-beda selama empat pekan. Setengah dari jumlah hewan itu menerima cahaya lampu secara terus-menerus yang jumlah paparannya sama seperti cahaya dari TV di ruang yang gelap sepanjang malam.

Saat dibandingkan dengan hamster yang diberi cahaya yang sangat gelap, hamster yang menerima cahaya yang redup memiliki energi yang lebih sedikit, motivasi yang lebih sedikit, dan lebih sedikit keinginan untuk meminum air gula mereka.

“Hasil yang kita temukan pada hamster sama dengan apa yang kita ketahui mengenai depresi pada manusia,” kata Tracy Bedrosian, salah satu peneliti tersebut.

Penemuan tersebut juga memfokuskan pada perubahan jaringan di bagian hipokampus — yang merupakan bagian dari otak besar yang sama dengan perubahan saat manusia juga mengalami depresi.

Selama sepekan kondisi pencahayaan dikembalikan ke pencahayaan standar, hamster itu pun kembali ke kondisi semula.

Para peneliti mengatakan bahwa peningkatan paparan cahaya sepanjang malam dalam kurun waktu 50 tahun terakhir telah mengakibatkan meningkatnya depresi, terutama pada wanita.

Polusi cahaya dapat muncul dari layar alat-alat elektronik, terutama lampu pada rumah, lampu jalanan, cahaya lampu mobil yang lewat, dan bangunan sekitar.

“Berita baiknya adalah, orang-orang yang berada di depan televisi atau komputer mungkin dapat menghindari beberapa efek buruk tersebut hanya dengan kembali ke tingkat pencahayaan yang standar dan mengurangi paparan yang berasal dari cahaya pada malam hari,” kata Bedrosian.” “Itulah mengapa hasil penelitian yang kami temukan pada hamster akan berguna.”

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan pada jurnal Molecular Psychiatry.

Sumber
>> read more..

Selasa, 03 Juli 2012

Detik Kabisat, Mengagumkan

Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa 30 Juni pukul 23:59 kemarin warga dunia menikmati waktu satu detik lebih lama dari biasanya. Keputusan untuk menyisipkan "bonus" satu detik yang dinamakan detik kabisat (leap second) ini dilakukan untuk menyelaraskan waktu universal terkoordinasi (UTC) dengan rotasi Bumi.

Detik kabisat dilakukan karena rotasi Bumi kerap mengalami fluktuasi, sehingga jam atom yang merupakan penunjuk waktu terakurat di muka Bumi pun perlu "disetel ulang".


Namun ternyata penambahan satu detik ini sudah cukup membuat berbagai situs "terkapar" alias mengalami down time. Dikutip dari PC Mag, Senin, 2 Juli 2012, situs populer seperti Reddit, LinkedIn, Mozilla, Pirate Bay, Yelp, dan berbagai situs lain ikut terkena imbasnya.


"Apa kalian pernah berharap mendapat tambahan satu atau dua detik ekstra? Harapan itu bukan untuk saat ini," ujar juru bicara Reddit dalam akun Twitter-nya. Reddit kemudian menjelaskan bahwa pihaknya menghadapi masalah pada Java/Cassandra terkait dengan pemberlakuan detik kabisat.


Gangguan ini dialami oleh situs dengan server Linux yang menjalankan aplikasi Java dan memiliki rujukan waktu pada Network Time Protocol (NTP), dan terjadi saat detik menunjuk pada hitungan ke-61. NTP sendiri berbasis pada UTC yang dihitung menggunakan jam atom. Pada jam atom, detik tersebut dihitung dengan menampilkan hitungan ke-59 sebanyak dua kali.


Google, termasuk satu di antara situs yang selamat dari kisruh detik kabisat ini. Raksasa digital ini diketahui sudah lama mempersiapkan datangnya detik kabisat.


"Kami memodifikasi server NTP internal kami dengan menambah beberapa milisekon secara bertahap pada setiap update," ujar Google Engineer, Christopher Pascoe, dalam blog Google. Karena itu pada saat tahun kabisat terjadi jam di Google telah lebih dulu menyesuaikan dengan penambahan detik tersebut.


Konsep detik kabisat pertama kali diperkenalkan pada 1972, dan sejak saat itu telah terjadi 25 kali detik kabisat. Detik kabisat dapat terjadi di antara dua hari, yaitu 30 Juni dan 31 Desember. Sebelum tahun ini, detik kabisat terakhir terjadi pada 31 Desember 2008.
>> read more..

Cacing 13 cm di Mata

Seorang dokter di India berhasil menarik keluar cacing hidup sepanjang 13 cm dari mata seorang pasien yang terus-menerus mengeluhkan rasa sakit.

Saat dokter V. Seetharahman memeriksa pasien P.K. Krishnamurthy dengan usia 75 tahun di rumah sakit Fortis di Mumbai pekan ini, ahli mata itu terkejut melihat ada mahluk parasit yang menggeliat. Ia memutuskan untuk segera mengoperasi untuk mengeluarkan cacing tersebut sebelum terjadi luka lain.

 
Dokter V. Seetharaman (kiri) dengan pasien P.K. Krishnamurthy.
"Cacing itu menggeliat di bawah konjunktiva," kata Seetharahman pada AFP. Konjunktiva adalah selaput tipis yang melapisi mata. "Ini baru pertama kalinya dalam 30 tahun saya melihat kasus seperti ini."

Selama dua minggu, Krishnamurthy menderita iritasi dan mata merah sebelum kemudian dokter melihat mahluk setipis benang tersebut di bawah mikroskop pada hari Rabu.

"Dia juga bingung dan terganggu," kata Seetharahman.

Dokter spesialis ini kemudian mengeluarkan cacing sepanjang 13 cm dengan sedikit membuka konjunktiva si pasien. Operasi selama 15 menit ini dilihat langsung oleh istri pasien yang ketakutan, Saraswati.

"Cacingnya terus bergerak dan meloncat, saya sempat ketakutan," katanya pada Mumbai Mirror.

 
Cacing 13 cm yang diangkat dari mata pasien.
Setelah diangkat, cacing itu sempat hidup selama 30 menit setelah operasi, dan kemudian dikirim ke bagian mikrobiologi rumah sakit tersebut untuk identifikasi.

Seetharahman sebelumnya pernah mendengar soal cacing sepanjang 2-3 cm diangkat dari mata. "Ini mungkin bisa jadi rekor," kata dia.

Menurut dia, cacing ini bisa masuk ke tubuh pasien dari luka di kaki atau dari memakan makanan mentah atau yang tak matang sempurna, kemudian masuk ke aliran darah, dan berakhir di mata.

"Jika cacing ini tak segera diangkat, dia bisa masuk ke lapisan-lapisan mata dan menyebabkan hilangnya penghilatan. Bisa saja masuk ke otak dan menyebabkan masalah besar di sistem saraf," tambah Seetharahman.

Dokter S. Narayani, direktur medis rumah sakit tersebut, setuju bahwa ini adalah kasus yang jarang terjadi. "Departemen ophtalmologi kami sangat aktif dan kami tidak pernah melihat kasus seperti ini dalam 10 tahun terakhir."

Sumber
>> read more..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...