Malam makin larut di Taipei. Suasana di Pasar Malam Shilin -- yang terbesar dan paling terkenal seantero Taiwan, relatif tak terlalu padat.
Para pengunjung relatif bebas berlalu lalang. Beberapa terlihat berjalan menuntun anjing peliharaannya. Sebagian besar toko masih buka, menjajakan sepatu, baju, suvenir -- ada yang lokal, lebih banyak lagi buatan China. Juga kosmetik-kosmetik impor dari Jepang.
Seperti halnya setiap pasar malam di Taiwan, ratusan kios makanan bertebaran. Bermacam dagangan, di antaranya: sate buah bersalut karamel, bubble tea, paha ayam goreng superbesar, omelet tiram, tempura, dan bihun tiram. Juga stinky tofu. "Tahu bau".
Seperti namanya, tahu ini luar biasa bau. Saking dahsyatnya, baunya yang menyengat tercium hingga radius 20 meter. Ada yang menyebutnya seperti bau sampah, yang lain hanya menyebut kata: busuk.
Meski demikian, tahu semacam ini adalah makanan favorit orang Taiwan. Mereka menyukainya. Bahkan, bagi Brian Lu, staf Ministry of Foreign Affair Republic of China, yang baru saja pulang setelah bertahun-tahun tinggal di Australia. "Tentu saja suka, saya kan orang Taiwan," kata dia.
Saat tinggal di negeri Kanguru, terkadang ia kerap merindukannya. "Bagi saya, bau dan rasanya sangat sedap." Dia menambahkan, stinky tofu bagi masyarakat Taiwan sama seperti durian -- yang disukai sebagian warga Indonesia, Malaysia, Thailand. Namun dibenci orang asing.
Sebaliknya, bagi pendatang atau turis, stinky tofu adalah pengalaman baru: terkejut bau busuk yang tiba-tiba menusuk di tengah pasar malam, gerakan reflek menutup hidung, atau menjadikan tahu busuk itu tantangan ala kontes adu berani 'Fear Factor'.
Bagaimana pengalaman pertama mereka menyantap stinky tofu?
"Benar-benar tidak enak, rasanya aku akan mimpi buruk malam ini," kata Sangduen Kittichamroen, peserta 2001 Taiwan Study Camp for Future Leaders.
Aey -- nama akrabnya -- menceritakan, Taiwan juga memiliki masakan sejenis itu. Salad pepaya dengan bumbu ikan yang difermentasi selama berbulan-bulan. "Namun, baunya tidak sebusuk itu," kata dia.
Sementara, Yeremia asal Indonesia mengaku, rasa 'tahu busuk' tak separah baunya. Kesan suapan pertama memang parah. Tapi, "semakin lama, semakin biasa rasanya. "Untuk yang pertama mencobanya, sebaiknya yang digoreng. Tak begitu bau," kata dia.
Sejak Dinasti Qing
Ada banyak versi soal asal-usul tahu bau. Konon, makanan unik itu ditemukan seseorang bernama Wong Zi Wo, yang hidup di era Dinasti Qing. Karena gagal tes pegawai negeri kala itu, Wong Zi Wo banting setir berjualan tahu
Suatu hari, karena jumlah dagangannya yang terlalu banyak, ia lantas memotong-motong tahu menjadi kubus kecil, dan meletakkannya ke dalam wadah tanah liat. Keberadaannya lantas terlupakan.
Beberapa hari kemudian, ia membuka wadah itu. Dan menemukan, tahu-tahu berubah menjadi berwarna kehijauan. Baunya luar biasa busuk. Iseng, ia mencoba memakan tahu tersebut. Dan, terkejut. Tahu itu ternyata sangat lezat.
Wong lantas memutuskan untuk menjual tahu yang telah terfermentasi itu di tokonya. Selain Taiwan, sejumlah negara juga mengenal makanan ini. Termasuk China Daratan. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar